Menyapih merupakan kondisi yang harus dilakukan oleh para bunda untuk mendukung perkembangan si kecil setelah mengenal ASI dan makanan padat (MPASI). Sayangnya, menerapkan fase menyapih tidak semudah yang dibayangkan dan kerap membuat galau, ya bun. Jika bunda berencana untuk menyapih si kecil, yuk ikuti beberapa tips di artikel Medikacare berikut ini.
Menyapih merupakan waktu ketika anak mulai belajar mengonsumsi makanan padat tanpa tambahan ASI. Tidak ada patokan waktu dan usia yang tepat untuk mulai menyapih anak. Tetapi, World Health Organization (WHO) merekomendasikan waktu terbaik untuk mulai menyapih pada saat anak berusia 2 tahun.
Tanda anak sudah siap untuk disapih
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak ada waktu yang pasti kapan anak perlu disapih. Sebab, setiap anak memiliki kesiapan diri yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa tanda yang bisa dijadikan acuan untuk mulai menyapih, yaitu:a. Durasi menyusu si kecil lebih singkat dari biasanyaa
b. Tidak tertarik atau cenderung rewel saat menyusu
c. Sering memainkan puting saat menyusu, seperti digigit atau ditarik
d. Perhatiannya mudah terganggu saat ada sesuatu yang lebih menarik
Cara menyapih anak
Bunda bisa mulai menerapkan cara menyapih ketika beberapa tanda kesiapan anak untuk disapih sudah muncul. Berikut ini adalah beberapa panduan cara menyapih anak yang bisa bunda terapkan:1. Kurangi frekuensi menyusui secara perlahan
Cara menyapih anak yang pertama adalah dengan mengurangi frekuensi dan durasi menyusui secara perlahan. Misalnya, bila si kecil biasa menyusu 5 kali sehari, bunda bisa menguranginya menjadi 4 kali sehari dan terus kurangi secara bertahap hingga si kecil berhenti menyusu.Begitu juga dengan lamanya durasi menyusu. Jika dalam satu kali menyusu si kecil bisa mencapai 30 menit, bunda bisa menguranginya menjadi 20 menit dan terus kurangi secara bertahap. Dengan begitu si kecil akan mulai terbiasa dan bunda terhindar dari radang payudara akibat berhenti menyusui secara tiba-tiba.
2. Hentikan menyusui di siang hari
Cara menyapih anak juga bisa dilakukan secara bertahap adalah dengan berhenti menyusuinya di siang hari. Sebagai gantinya, bunda bisa memberikan makanan padat favorit si kecil. Saat malam tiba, bunda bisa kembali memberikan ASI pada si kecil.3. Berikan makanan pengganti
Jika si kecil sudah terbiasa untuk tidak menyusu di siang hari, bunda bisa menerapkan hal yang sama pada malam hari. Namun, tetap lakukan secara bertahap agar si kecil tidak merasa kehilangan atau bahkan stres. Bunda bisa menyapih si kecil di malam hari dengan memberinya makanan ringan, seperti buah atau biskuit kesukaannya menjelang tidur. Cara ini dapat membuatnya merasa kenyang dan tidak ingin menyusu.Setelah memberi makanan, bunda bisa mengalihkan perhatiannya dengan membacakan buku cerita untuk membantunya tidur.
4. Berikan susu melalui botol
Coba berikan si kecil susu melalui botol dan kurangi pemberian ASI. Bunda bisa menjelaskan kepada si kecil bahwa ketika sudah besar, ia tidak boleh menyusu dari bunda dan harus menyusu melalui botol atau gelas.5. Tambah porsi makan anak
Cara menyapih anak berikutnya adalah dengan menambah porsi makan si kecil. Misalnya, jika si kecil biasa makan makanan pokok 3 kali sehari dan camilan 2 kali, ketika proses menyapih bunda bisa menambahkannya menjadi 4 kali sehari. Begitu juga dengan camilan menjadi 3 kali sehari. Hal ini untuk mencegah si kecil merasa kelaparan karena tidak lagi menyusu.Sebagian ibu menyusui ada yang memutuskan untuk menyapih anak lebih awal, yaitu ketika anak berusia 1 tahun lebih. Biasanya, hal ini dikarenakan alasan tertentu. Saat menyapih, bunda tetap bisa mencukupi kebutuhan gizi si kecil dengan memberinya makanan bernutrisi atau susu pengganti ASI, seperti susu sapi.